Jiwa petani – Apakah Anda tertarik untuk mencari informasi tentang ciri ciri pohon jalitri? Jalitri di mana sinonimnya ialah jenitri, jentiri atau ganitri merupakan tanaman yang menghasilkan biji unik dengan kandungan beragam manfaat.
Biji pohon ini umum digunakan dalam acara keagamaan, terutama untuk agama Hindu dan Buddha. Selain itu juga dapat diolah menjadi rosaria untuk kaum Nasrani atau dijadikan tasbih bagi kaum Islam.
Jelitri mampu tumbuh menjulang hingga mencapai ketinggian 20 m sampai 30 m. Batangnya berkayu, tumbuh tegak dan mempunyai cabang simpodial. Batangnya mempunyai bentuk bulat dengan tekstur kasar dan diameternya mampu mencapai 150 cm.
Mengenal Lebih Dekat Pohon Jalitri
Jangan terburu-buru mencari tahu ciri ciri pohon jalitri. Mari berkenalan dahulu dengan tanaman tersebut. Jenitri pertama kali masuk ke tanah air setelah dibawa oleh seseorang dari India.
Seseorang dari India tersebut lantas menanam jenitri di Kauman, Kebumen, Jawa Tengah. Ia juga mengajarkan cara menanam pohon tersebut kepada masyarakat sekitar sampai mampu membudidayakannya.
Di negara India, pohon tersebut bernama rudraksha yang maknanya ialah mata Dewa Siwa. Rudra bermakna Dewa Siwa, sementara Raksha bermakna mata. Penganut agama Hindu percaya bahwa rudraksha ialah air mata Dewa Siwa yang jatuh ke bumi.
Jalitri sudah banyak tumbuh di tanah air. Akan tetapi, pemanfaatan jalitri masih belum maksimal. Hanya sebagian masyarakat yang mengetahui khasiat dan manfaatnya, terutama dalam bidang obat herbal.
Ciri ciri pohon jalitri yang tampak kokoh membuat masyarakat Indonesia cenderung memanfaatkannya sebagai perindang tepi jalan. Selain itu, dipakai sebagai bahan baku kerajinan alat musik seperti gitar dan piano.
Sementara buahnya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk kerajinan. Misalnya saja gelang, kalung dan tasbih. Apakah Anda sudah pernah melihat iklan kerajinan tangan dari buah jenitri?
Lantas, bagaimana dengan kandungan buahnya? Penelitian mengungkapkan bahwa warna biru dari buah jenitri menunjukkan adanya antioksidan jenis antosianin. Namun, kadarnya masih di bawah anggur dan strawberry.
Selain itu, ada kandungan zat metabolit sekunder. Misalnya saja flavonoid, karbohidrat, protein, tanin, pitosterol, lemak dan alkaloid. Kandungan tersebut mampu memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.
Baca juga: Jenis Jenis Rumput dan Nama Latinnya, Bisa untuk Hias Taman
Apa Saja Ciri Ciri Pohon Jalitri?
Jenitri ialah pohon berdaun lebar dan besar yang senantiasa berwarna hijau. Benihnya mempunyai nilai ekonomi dan banyak digunakan untuk membuat tasbih dalam agama Hindu.
Orang-orang yang sudah mengetahui nilai ekonomi buah tersebut, umumnya lantas mencari pohon jenitri. Anda juga bisa menemukannya dengan mengikuti ciri ciri pohon jalitri berikut ini.
1. Pohon
Pertama, mari mengenali pohon jenitri. Pohonnya mampu tumbuh menjulang hingga mencapai ketinggian 350 m sampai 1200 m di atas permukaan laut. Pohonnya juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pagar.
Pohon Jenitri mempunyai tampilan yang senantiasa hijau dan tumbuh dengan cepat. Pohonnya mampu berbuah begitu sudah ditanam selama 3 sampai 4 tahun. Begitu tumbuh dewasa, Anda bisa melihat akar pohonnya naik ke permukaan tanah.
2. Daun
Sekarang mari beralih ke ciri ciri pohon jalitri pada bagian daunnya. Daunnya mempunyai panjang 20 hingga 30 cm. Sementara lebarnya kira-kira 7 cm hingga 10 cm.
Daunnya berjenis tunggal dengan bentuk lonjong bergerigi di bagian tepinya. Tulang daunnya menyirip dengan tangkai relatif pendek. Sementara duduk lainnya tersebar pada area batang.
3. Bunga
Jenitri tergolong tumbuhan berbunga majemuk malai yang munculnya dari ketiak daun. Helai kelopaknya berbentuk lonjong, berwarna hijau dan memiliki rambut. Mahkota bunganya berbentuk mirip lonceng dengan helai mahkota bunga berwarna kuning.
4. Buah dan Biji
Buah jenitri berbentuk bulat kehijauan dengan biji berwarna cokelat tua. Ketika sudah matang, kulit buahnya berwarna biru. Biji jenitri mempunyai permukaan berulir dan berlekuk seperti ukiran serta dinamakan mukhi.
Tekstur bijinya sangat keras dan bisa bertahan sampai 8 generasi. Sementara jumlah mukhi di setiap bijinya begitu bervariasi, ada yang jumlahnya 1 hingga 11.
Baca juga: Pohon Anting Putri di Alam Liar, Bisa untuk Bonsai!
Keistimewaan Biji dari Pohon Jalitri
Salah satu ciri ciri pohon jalitri ialah tumbuhnya di daerah dataran tinggi. Misalnya di kaki Gunung Himalaya dan beberapa wilayah Asia Tenggara. Misalnya saja Nepal, Indonesia, Papua Nugini, Australia, Guam dan Hawaii.
Bisakah Anda memperkirakan berapa buah yang mampu dihasilkan oleh pohon jenitri? Faktanya, pohon tersebut mampu menghasilkan 1000 sampai 2000 buah setiap tahunnya.
Seperti sudah disinggung di atas, buahnya ditutupi oleh kulit berwarna biru begitu matang. Karena warna kulit buahnya yang biru, banyak orang menyebutnya sebagai manik-manik biru.
Meskipun secara umum warna kulit buahnya biru, bukan berarti semua spesies jenitri menghasilkan buah semacam itu. Ada juga varian warna lainnya seperti putih, merah, cokelat, kuning hingga hitam.
Biji jenitri mempunyai beragam keistimewaan yang membuatnya menjadi komoditi. Keistimewaan tersebut yang menjadikannya mempunyai nilai ekonomi. Harganya sendiri ditentukan berdasarkan tekstur dan ukurannya.
Biasanya sebuah biji dinilai dari ukurannya, kalau ukurannya besar maka harganya akan semakin mahal. Namun, biji jenitri justru akan semakin mahal jika teksturnya semakin rumit dan ukurannya semakin kecil.
Apabila Anda sudah mengetahui ciri ciri pohon jalitri dan menemukan bijinya di alam liar, coba perhatikan bentuknya. Apakah teksturnya rumit dan seberapa besar ukurannya.
Jika teksturnya begitu rumit dan ukurannya kecil, maka Anda bisa menjualnya dengan harga cukup tinggi. Selain menjualnya, Anda juga bisa memanfaatkannya untuk keperluan pribadi.
Lantas, bijinya ini bisa dipakai untuk apa? Menurut penelitian di India, biji jenitri biasa dipakai untuk berdoa yang mana menimbulkan konduksi elektro dan menghasilkan gaya elektromagnetik di sekitarnya.
Gaya tersebut bisa mencapai 10.000 gauss faraday. Sehingga penggunaan biji jenitri dianggap mampu membantu mengontrol stress dan hipertensi. Di Indonesia sendiri bijinya juga banyak dimanfaatkan untuk berdoa.
Manfaat Biji Pohon Jenitri
Sepertinya biji yang bermanfaat juga bisa menjadi salah satu ciri ciri pohon jalitri. Seperti sudah disinggung di atas, bijinya mampu menghadirkan manfaat terutama dalam bidang kesehatan seperti berikut.
1. Media Berdoa
Manfaat pertama yang paling umum dari biji jenitri ialah digunakan sebagai media berdoa. Bijinya yang berukuran kecil bisa dipakai untuk bahan pembuatan gelang, kalung hingga tasbih. Sehingga bisa menjadi media untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menyingkirkan Stres
Manfaat lainnya ialah mampu mencegah hingga meredakan stres. Umumnya orang yang mengalami stres akan merasa gelisah. Biji jenitri mampu menginduksi listrik dan gelombang elektromagnetik di mana mampu mempengaruhi kerja otak bahkan memberikan efek rileks.
3. Menurunkan Gejala Hipertensi
Biji jenitri juga bisa dikonsumsi untuk meredakan dan menurunkan gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi. Caranya ialah dengan mengonsumsi air rendaman biji jenitri ketika pagi hari sebelum sarapan.
4. Penyerap Polutan
Ketika membaca ciri ciri pohon jalitri, tidak tampak bahwa pohon tersebut mampu membantu menyerap polutan. Namun, bijinya mampu menyerap beragam polutan seperti sulfur oksida, nitrogen oksida hingga karbon monoksida.
5. Anti Peradangan
Buah jenitri mampu membantu mengatasi peradangan. Caranya ialah dengan mengoleskan larutan buanya pada bagian tubuh yang mengalami peradangan atau pembengkakan.
Jenitri belum dikenal oleh masyarakat secara luas namun sebenarnya menyimpan banyak manfaat. Oleh sebab itu, sebagian orang memanfaatkan informasi tentang ciri ciri pohon jalitri untuk menemukannya di alam liar.