Fungisida untuk cabe di musim hujan sangat diperlukan mengingat risiko terkena jamur jauh lebih besar. Pada saat musim penghujan membuat suhu menjadi turun sehingga kelembaban tanah menjadi tinggi.
Kondisi ini menjadi salah satu faktor pemicu munculnya jamur yang membuat berbagai penyakit mulai datang. Jika hal ini dibiarkan maka membuat kerusakan pada cabai semakin tinggi dan akhirnya gagal panen.
Terlebih lagi cabai adalah tanaman yang sangat rentan terhadap jamur sehingga harus segera dicegah. Sebelum cabai-cabai tersebut terkena penyakit lebih parah dan sulit diatasi maka harus segera dilakukan tindakan pencegahan.
Setidaknya ada 4 jenis penyakit yang sering menyerang tanaman ini terutama akibat jamur. Kenali apa saja 4 jenis penyakit tersebut agar Anda bisa menentukan produk fungisida yang akan digunakan.
Fungisida untuk Cabe di Musim Hujan Khusus Penyakit Layu Bakteri
Mungkin Anda pernah mendengar penyakit layu abkteri yang disebabkan oleh parasit. Biasanya penyakit ini menyerang area perakan tanaman, tunas, seluruh bagian tanaman serta pangkal batang.
Jika Anda belum pernah menemukan penyakit ini pada tanaman sebelumnya maka bisa dilihat dari gejala awalnya. Gejala yang sering muncul yaitu cabai akan terlihat segar pada pagi hari kemudian di siang hari tiba-tiba menjadi layu.
Kemudian pada sore hari akan menjadi segar dan gejalanya akan terus berlangsung selama beberapa hari. Jika dibiarkan saja maka jangka panjangnya cabai akan menjadi mengering dan akhirnya mati.
Untuk mengatasi penyakit ini, Anda bisa menggunakan fungisida untuk cabe di musim hujan. Fungisida bisa membantu membunuh penyakit yang disebabkan bakteri sehingga dapat membuat tanaman pulih kembali.
Salah satunya BASAMID 98 GR yang memiliki bahan aktif dazomet 98% terbukti ampuh mengatasi penyakit layu bakteri. Produk ini sebenarnya gabungan antara nematisida, fungisida dan insektisida.
Cara kerjanya membentuk racun pernafasan dengan bentuk butiran kecil sangat ampuh membunuh bakteri. Anda harus menggunakan dosis yang tepat agar tidak merusak tanaman cabai tersebut.
Dosis fungisida untuk cabe di musim hujan satu ini khusus untuk penyakit layu bakteri yaitu 300g/m2. Cara mengaplikasikannya juga sangat sederhana yaitu dengan langsung saja mencampurkannya ke dalam tanah.
Jangan lupa untuk terus memantau perkembangan tanaman cabai Anda agar bisa mengetahui perubahannya. Biasanya fungisida ini akan bekerja dengan cepat sehingga bisa diketahui hasilnya dalam beberapa hari saja.
Fungisida Khusus Tanaman Cabai untuk Penyakit Layu Fusarium
Jika sebelumnya rekomendasi fungisida untuk cabe di musim hujan untuk penyakit layu bakteri. Maka selanjutnya rekomendasi untuk penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh cendawan dan juga jamur Fusarium oxysporum.
Gejalanya sebenarnya mirip dengan penyakit layu bakteri seperti daun tua layu kemudian menyebar ke atas daun muda. Kemudian membuat semua daun menjadi kuning sehingga sebagian tanaman menjadi layu.
Jika kondisi ini terus dibiarkan maka dalam waktu singkat semua bagian tanaman cabai akan mati. Setelah mati coba perhatikan bagian akar karena terlihat membusuk dengan warna cenderung kecoklatan.
Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan tindakan dengan pemberian fungisida untuk cabe di musim hujan. Fungisida khusus untuk penyakit layu Fusarium ini terdapat 2 produk yang direkomendasikan agar bisa mengendalikan penyakit ini.
Pertama yaitu Vander 85 WP yang mengandung bahan aktif tembaga oksiklorida sebesar 85%. Vander 85 WP ini memiliki formulasi berbentuk tepung dan dapat disuspensikan dengan memakai air.
Dosis penggunaan yang direkomendasikan yaitu 2 g/l dengan cara penyemprotan volume tinggi. Sangat cocok untuk digunakan pada musim hujan sekalipun dan dapat terlihat hasilnya dalam waktu singkat.
Rekomendasi kedua yaitu Benlox 50 MP yang mengandung bahan aktif benomil sebesar 50%. Bahan aktif ini membantu mencegah dan mengatasi penyakit fusarium pada tanaman cabai.
Memiliki sifat protektif dan kuratif dengan bentuk formulasinya berupa tepung. Dapat disuspensasikan dengan dosis pemakaian 2g/l dan cara penyemprotan volume tinggi.
Fungisida Tanaman Cabai untuk Penyakit Antraknosa
Pada musim hujan berbagai penyakit sering muncul termasuk antraknosa yang diakibatkan jamur colletrotichum capsici. Cendawan ini menyerang tanaman cabai bertujuan menginfeksi jaringan buah membentuk warna coklat kehitaman.
Ketika satu buah sudah terkena cendawan ini maka akan sangat cepat menyebar ke buah lainnya. Sehingga bisa saja satu pohon terkena semua dan menjadi busuk lunak pada bagian dalamnya.
Jika serangan dalam stadium tinggi maka membuat buah menjadi kering, keriput dan tidak bisa dipanen. Biasanya petani menyebut penyakitnya seperti api-api, patek, cacar dan lainnya.
Untuk mengatasi maka Anda membutuhkan fungisida untuk cabe di musim hujan yang tepat. Setidaknya ada beberapa produk fungisida terbaik untuk mengatasi antraknosa pada cabai.
Pertama fungisida HEXACAR 100 EC mengandung bahan aktif heksakonazol 50 g/l dan karbendazim 50 g/l. Dua bahan aktif tersebut bersifat protektif dan kuratif berbentuk pekatan.
Fungisida ini dapat mengendalikan penyakit antraknosa dengan cara penyemprotan bervolume tinggi. Gunakan dosis 0.5 – 1 ml pada setiap 1 liter air kemudian semprotkan secara merata pada seluruh buah.
Kedua yaitu fungisida untuk cabe di musim hujan VANDER 85 WP mengandung bahan aktif tembaga oksiklorida 85%. Memiliki bentuk seperti tepung dan dapat disuspensikan dengan dosis 2g/l memakai cara penyemprotan bervolume tinggi.
Ketiga fungisida ANZUJIN 70 WP yang merupakan fungisida dengan sifat protektif dan kontak. Bentuknya seperti tepung dan dapat mengendalikan penyakit antraknosa hanya dibutuhkan dosis 1.5 g/l.
Keempat yaitu fungisida untuk cabe di musim hujan LUNA EXPERIENCE 400 SC berbahan aktif fluopiran 200 g/l. LUNA EXPERIENCE 400 SC adalah fungisida sistemik memiliki sifat kuratif dan juga protektif.
Baca juga: Rekomendasi Fungisida Penambah Bobot Padi Berkualitas
Fungisida Tanaman Cabai untuk Mengatasi Busuk Buah
Ketika musim penghujan dimana curah hujan tinggi menyebabkan risiko busuk buah semakin tinggi. Hal ini sering terjadi karena kadar air dalam tanah jauh lebih banyak dibandingkan dengan musim panas.
Keadaan seperti ini memicu adanya penyakit busuk buah akibat jamur phytophthora capsisi dan phytophthora infestans. Cendawan ini dengan mudah menyerang hampir keseluruhan bagian tanaman cabai dari akar, batang, daun hingga buahnya.
Gejalanya akar membusuk, lembek, berwarna coklat, batang juga membusuk, berwarna hitam dan kulit terkelupas. Sedangkan pada daun bisa menjadi kehitaman, membusuk sedangkan pada buah akan menjadi gugur.
Jika Anda mengalami masalah ini maka bisa menggunakan fungisida untuk cabe di musim hujan yang direkomendasikan.
Rekomendasi pertama yaitu PRECURE 20 WP yang memiliki kandungan bahan aktif simoksanil 20%. Fungsinya yaitu untuk mengendalikan penyakit terutama akibat jamur phytophthora capsisi dan phytophthora infestans.
Anda bisa memakai fungisida untuk cabe di musim hujan dengan cara penyemprotan volume tinggi, dosisnya yaitu 1 g untuk setiap 1 liter air.
Rekomendasi kedua yaitu DEMORF 500 SC dengan kandungan bahan aktif dimetomorf sebesar 500 g/l. Memiliki sifat protektif berbentuk pekatan suspensi mampu mengendalikan penyakit busuk buah dengan sangat ampuh.
Baca juga: Dosis Pupuk NPK Mutiara untuk Tanaman Alpukat yang Tepat
Rekomendasi ketiga yaitu VANDER 85 WP berbahan aktif oksiklorida sebesar 85%. Fungisida ini berbentuk tepung, dosis pemakaian 2 g/l dan cara penyemprotannya memakai volume tinggi.
Dengan mengetahui apa saja penyakit yang bisa menyerang tanaman cabai maka akan lebih mudah mengatasinya. Mengingat fungisida untuk cabe di musim hujan berbeda tergantung dari penyakitnya itu sendiri.