Jiwapetani – Sebagai upaya mengatasi penyakit patek (antraknosa) pada tanaman, para petani biasa menggunakan fungisida untuk membasmi patek. Sebab pada dasarnya, penyakit ini disebabkan oleh jamur atau fungi yang menyerang tanaman budidaya sebagai inang.
Selain dapat merusak kualitas hasil panen, jumlah panennya juga dapat berkurang drastis sehingga berpotensi membawa kerugian besar bagi petani. Karena disebabkan oleh jamur, penyebab umumnya adalah cuaca yang lembap atau basah saat musim hujan tiba.
Oleh karena itu, diperlukan langkah pengendalian seefektif mungkin demi mencegah gagal panen, salah satunya dengan menggunakan fungisida untuk membasmi patek. Namun, fungisida terdiri atas beberapa jenis yang perlu diperhatikan sebelum diaplikasikan.
Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan perhatian khusus dalam hal pemilihan jenis fungisida seperti apa yang paling tepat diaplikasikan sesuai kondisi tanamannya. Sebelum mengetahui jenis dan cara aplikasinya, sebaiknya pahami dulu apa itu patek serta potensi bahayanya.
Apa Itu Patek dan Apa Bahayanya Bagi Tanaman?
Jika Anda pernah melihat buah cabai terlihat melunak atau mengalami busuk seperti terbakar dengan bercak cokelat kehitaman, maka itu adalah salah satu ciri-ciri dari patek. Selain menyerang cabai, gejala ini biasa juga terjadi pada tanaman hortikultura lainnya.
Pada dasarnya, antraknosa atau biasa disebut patek adalah sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh jamur atau fungi berjenis Colletotrichum dan Gloeosporium sp. Gejalanya biasa ditemukan pada mentimun, tomat, cabai, maupun jenis tumbuhan berbuah lainnya.
Pada jenis tumbuhan berbuah seperti cabai, gejala yang ditimbulkan umumnya serupa, yaitu terdapat tanda bercak melingkar cekung kecokelatan pada buah. Umumnya, gejala ini memang tidak menyerang daun maupun batang dan hanya terlihat pada organ buah saja.
Patogen penyebab antraknosa tersebut menyerang tanaman budidaya sebagai inangnya melalui penetrasi langsung pada permukaannya. Jenis hama ini harus dihindari sebab memiliki potensi bahaya yang bersifat merusak, merugikan, bahkan menjadi endemik.
Adapun dampak yang dapat ditimbulkan akibat patek yaitu kurangnya jumlah hasil produksi sehingga menurunkan panen, atau menurunkan kualitas hasil panennya. Sehingga, penyakit ini harus ditangani dengan serius, misalnya menggunakan fungisida untuk membasmi patek.
Baca juga: Fungisida Sistemik dan Kontak untuk Cabai Tidak Kena Jamur
Cara Mengendalikan Patek atau Antraknosa Pada Tanaman
Selain diberi fungisida untuk membasmi patek, ada beberapa cara lain untuk mengendalikan antraknosa pada tanaman, terutama melalui langkah pencegahan. Adapun cara mengendalikan terjadinya gejala ini bisa dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
1. Pilih bibit yang sehat agar lebih tahan serangan fungi
Tahukah Anda bahwa penyakit ini dapat terbawa mulai dari fase benih atau bibit tumbuhan? Oleh karena itu, pencegahan bisa dilakukan dengan cara memilih bibit berkualitas tinggi yang sehat dan bebas dari patogen berbahaya, termasuk jamur.
2. Gunakan mulsa/mulso
Mulsa atau biasa juga disebut mulso adalah sebutan untuk material penutup tanaman budidaya, berfungsi menjaga kelembapan tanah agar bisa menekan pertumbuhan hama seperti fungi. Contohnya yaitu jerami, serbuk gergaji, dedaunan kering, atau plastik.
3. Perhatikan jarak tanamnya
Sebaiknya, hindari menanam dengan jarak terlalu rapat agar tanamannya tidak menjadi lembap dan sirkulasi udara lancar. Hal ini penting untuk dilakukan sebab sangat efektif dalam mengurangi kelembapan, terutama pada musim penghujan.
4. Perhatikan drainase
Jamur penyebab antraknosa berkembang dengan baik pada lingkungan dengan kelembapan tinggi. Oleh karena itu, pastikan drainase atau penyaluran airnya tidak menyebabkan genangan hingga kondisi menjadi lembap.
5. Aplikasikan pupuk dan fungisida
Untuk mengendalikan gejalanya, gunakan pupuk dengan unsur nitrogen rendah serta tinggi kalium dan kalsium. Selain itu, gunakan fungisida untuk membasmi patek dengan bahan aktif mankozeb atau tembaga hidroksi sesuai aturan pemakaian yang direkomendasikan.
Di antara kelima langkah pengendalian di atas, fungisida merupakan cara paling ampuh untuk membasmi antraknosa yang sudah terlanjur menyerang. Selain itu, pembasmian juga dapat dilakukan dengan membakar atau memusnahkan tumbuhan dengan kondisi terlanjur parah.
Fungisida untuk Membasmi Patek pada Tanaman
Pada dasarnya, fungisida untuk menanggulangi patek dapat dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu sistemik dan kontak. Masing-masing memiliki perbedaan spesifik dalam hal penggunaan maupun cara kerjanya, yaitu sebagai berikut.
1. Fungisida Sistemik
Jenis fungisida untuk membasmi patek pertama adalah fungisida sistemik yang akan diserap lalu disebar ke organ lainnya melalui pembuluh angkut atau bagian dalam sel. Karena akan diserap dan didistribusikan, maka jenis ini dapat tersebar secara menyeluruh.
Oleh karena itu, jenis ini biasa diaplikasikan sebagai langkah pencegahan di awal menanam. Dengan pemberian fungisida sistemik, diharapkan tumbuhan menjadi lebih tahan terhadap serangan penyakit akibat fungi.
2. Fungisida Kontak
Adapun fungisida kontak adalah jenis fungisida untuk membasmi patek secara langsung (kontak) pada bagian yang terinfeksi. Artinya, jenis ini tidak dapat menembus dan menyebar ke seluruh jaringan tanaman seperti jenis sistemik.
Namun, jenis fungisida kontak jauh lebih efektif untuk membasmi melalui kontak langsung pada bagian yang disemprotkan. Oleh karena itu, jenis ini lebih umum digunakan pada tumbuhan yang sudah terlanjur mengalami gejala.
Cara Mengaplikasikan Fungisida untuk Membasmi Patek pada Tanaman
Fungi alias jamur atau biasa juga disebut cendawan memang senang tumbuh di lingkungan lembap atau cenderung basah. Oleh karena itu, diperlukan strategi atau cara khusus dalam mengaplikasikan fungisida, baik itu cara aplikasi maupun pemilihan waktu mengaplikasikan.
Selain itu, jenis fungisida yang diberikan juga dapat berbeda tergantung pada kondisi lahan maupun tanamannya. Agar aplikasinya lebih efektif, berikut ini beberapa strategi khusus yang bisa Anda terapkan.
Baca juga: Campuran Gramoxone Agar Rumput Cepat Mati Sampai Akar
1. Aplikasikan fungisida bersama pupuk
Sebagai langkah pencegahan, jangan hanya menggunakan fungisida untuk membasmi patek saat sudah terlanjur mengalami gejala saja. Sebaiknya, aplikasikan juga jenis sistemik sejak dini sebagai langkah pencegahan mulai dari tanaman berumur 1 minggu hingga 1 bulan.
Selain itu, sertai juga dengan pemberian pupuk rendah nitrogen, sebab nitrogen dapat membuat tanaman menjadi rimbun hingga lingkungannya lebih lembap. Sebaiknya, gunakan pupuk tinggi kalium dan kalsium untuk membantu pengerasan kulit buahnya.
2. Aplikasikan fungisida sistemik dan kontak secara bergantian
Meskipun jenis sistemik dapat menghambat perkembangan fungi patogenik, namun jika patogen tersebut terkena paparan senyawa spesifik, dapat muncul resistensi atau sifat ketahanan. Oleh karena itu, aplikasikan jenis sistemik maupun kontak secara bergantian.
Terutama jika tumbuhan mulai berbuah, mulai aplikasikan jenis kontak untuk menutup permukaan tanaman agar dapat menghambat patogen. Semprotkan langsung pada bagian yang mengalami gejala atau rentan terserang, khususnya pada bagian buah.
3. Aplikasikan fungisida ganda
Cara kedua memang efektif untuk diaplikasikan, namun umumnya memerlukan waktu, biaya, dan tenaga lebih. Oleh karena itu, salah satu solusinya adalah menerapkan fungisida ganda, yaitu dengan mencampur produk jenis kontak dan sistemik atau membeli produk siap pakai.
4. Perhatikan waktu aplikasinya
Terakhir, perhatikan interval waktu pengaplikasian dengan melihat kondisi cuaca maupun kondisi tanamannya. Jika cuaca hujan atau lembap, aplikasikan setiap 2-3 hari sekali. Adapun di kondisi cuaca kemarau dan kering, aplikasikan setiap interval 5-7 hari sekali.
Selain keempat strategi di atas, metode pencegahan dengan cara mengatur drainase serta jarak tanam memang tidak kalah efektif. Namun untuk memperoleh hasil yang lebih baik, kombinasi 2 jenis fungisida untuk membasmi patek tersebut juga bisa Anda terapkan.