Mengenal Pupuk Sawit Baru Tanam Beserta Fungsinya

Mengenal Pupuk Sawit Baru Tanam Beserta Fungsinya
Mengenal Pupuk Sawit Baru Tanam Beserta Fungsinya

Pupuk sawit baru tanam dibutuhkan sebagai sumber nutrisi. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pemupukan menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum menanamnya.

Perawatan terhadap tanaman dilakukan agar nanti hasil panen kelapa sawit memuaskan. Perawatan dimulai sejak awal penanaman sampai masa panen. Oleh karena itu, Anda sangat dianjurkan memahami cara pemupukannya.

Tentu di setiap tahap perkembangan tanaman membutuhkan perlakuan yang berbeda. Salah satunya adalah membutuhkan dosis pupuk berbeda. Jika dosis yang diberikan tepat, maka bisa tumbuh optimal.

Pemupukan dilakukan secara rutin dengan dosis tepat. Hal ini karena sawit juga membutuhkan pupuk sejak awal penanaman. Oleh karena itu jiwa petani sudah merangkupnya untuk Anda, pelajari apa saja jenis pupuknya.

Contoh Pupuk Sawit Baru Tanam

Berikut ini merupakan beberapa contoh pupuk yang diaplikasikan pada tanaman sawit. Anda wajib mengetahuinya agar bisa mempersiapkan pupuknya sejak awal untuk mendukung pertumbuhan.

1. Urea

Urea merupakan jenis pupuk yang sudah tidak asing lagi bagi petani. Hal ini karena para petani banyak menggunakannya saat menanam berbagai macam tanaman, termasuk salah satunya sawit.

Anda harus mengaplikasikannya di awal agar bisa mendukung perkembangan tanaman. Urea tergolong dalam kelompok pupuk tunggal. Di dalamnya terdapat kandungan nitrogen, salah satu unsur hara yang berbentuk butiran.

Selain memiliki peran penting, cara mendapatkan pupuk sawit baru tanam tersebut juga mudah karena di pasaran jumlahnya banyak. Dilihat dari segi harganya juga sangat terjangkau bagi masyarakat.

Anda tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan jenis pupuk ini karena berdampak baik terhadap pertumbuhan sawit. Selain itu, juga mempengaruhi kualitas hasil panen menjadi lebih baik.

Memelihara tanaman tersebut memang terlihat mudah. Namun, Anda juga membutuhkan pengetahuan luas tentang cara pemeliharaan yang baik. Salah satunya adalah tentang penanaman, pemupukan hingga akhir nanti.

Baca juga: Tabel Pemupukan Bawang Merah yang Wajib Anda Ketahui

2. ZA

ZA memiliki rumus kimia (NH4)2SO4 dan tersedia dalam bentuk kristal. Pupuk sawit baru tanam ini juga dikenal dengan nama amonium sulfat. ZA termasuk salah satu jenis pupuk anorganik.

Di dalamnya terdapat kandungan unsur hara makro berupa 24% belerang dan 21% nitrogen. Oleh karena itu, Anda tidak boleh melewatkannya saat melakukan pemupukan karena memiliki peran sangat penting.

Baca juga:  7 Tips Mudah Merawat Bunga Sedap Malam Agar Berbunga Cepat dan Indah!

Beberapa fungsinya antara lain memperbaiki kualitas tanah dan membantu menyediakan unsur hara bagi tanaman. Selain itu, juga berfungsi meningkatkan produktivitas tanaman sawit.

Dosis yang dibutuhkan berbeda-beda untuk setiap fase pertumbuhan. Pada saat tanaman masih berusia muda, Anda dapat melarutkan satu gelas ZA dalam 25-30 liter air.

Dosis pupuk sawit baru tanam yaitu sebanyak 50 ml. Anda bisa mengaplikasikannya dengan jarak sekitar 7-10 hari dari jadwal pemberian pupuk selanjutnya.

Cara mengaplikasikan yaitu dengan menyiram pada lubang di sekitar pangkal tanaman sawit. ZA juga diberikan saat tanaman berusia 3-8 tahun dan sebelum memasuki masa panen.

3. Pupuk Rock Phosphate

Pupuk yang berasal dari batuan alam fosfat ini mengandung unsur P sangat tinggi. Fosfat tersebut tersedia dalam bentuk P2O5 sebanyak 32%. Selain itu, juga mengandung mineral kalium fosfat.

Pupuk sawit baru tanam tersebut sudah diolah menjadi bentuk bubuk, butiran dan granular. Dengan demikian, siapa saja pasti bisa mengenalinya dengan mudah.

Sawit juga membutuhkannya di awal masa pertumbuhan karena memiliki fungsi penting. Beberapa fungsinya adalah merangsang pertumbuhan sekaligus memperkuat bagian akar, terutama di awal pertumbuhan.

Tidak heran jika banyak orang yang memanfaatkannya untuk memupuk tanaman hortikultura dan perkebunan. Pupuk anorganik ini mengandung fosfor dan juga kalsium. Apabila kekurangan fosfor maka tanaman akan tumbuh kerdil.

Adanya kandungan kalsium membuat jenis pupuk ini bagus bagi tanah maupun tanaman, termasuk salah satunya adalah sawit. Hal ini dikarenakan rock phosphate bisa menetralisir jenis tanah yang sedikit masam.

Baca juga: Tabel Pemupukan Jagung yang Tepat dan Benar

4. Triple Super Phosphate

Pupuk sawit baru tanam yang satu ini biasa dikenal dengan TSP. Kandungan fosfatnya sangat tinggi, yaitu sekitar 46-48%. Ciri khasnya adalah bentuknya butiran atau granular dan mudah larut di air.

TSP akan diikat partikel tanah sehingga tidak mudah terbawa air. Pada umumnya, para petani mengaplikasikan TSP sebelum menanam. Fungsinya sebagai pupuk dasar yang akan dimanfaatkan tanaman pada awal pertumbuhan.

5. Super Phosphate 36%

Super phosphate 36% populer dengan istilah SP 36. Bahan dasar pembuatannya adalah batuan fosfat yang dicampur dengan asam fosfat dan asam sulfat.

Pada umumnya, SP 36 dikemas dalam bentuk butiran. Salah satu unsur hara yang terkandung di dalamnya adalah mono kalsium fosfat. Banyak petani yang menggunakan pupuk sawit baru tanam itu.

Baca juga:  Tabel Pemupukan Padi Sawah yang Bagus untuk Pertumbuhan

Selain memiliki banyak manfaat bagi tanaman, harganya juga sangat terjangkau. Unsur P di dalamnya memang lebih rendah daripada kandungan yang ada pada  TSP.

Namun, SP 36 ini bisa membantu memasok kebutuhan unsur hara esensial P. Di sisi lain, juga terdapat belerang (S) sebanyak 5% karena proses pembuatan SP 36 menggunakan sulfat.

Anda harus mengetahui bahwa SP 36 ini sulit larut dalam air. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk mengaplikasikannya sebagai pupuk dasar. Dengan demikian, setelah sawit ditanam bisa langsung menyerapnya.

Pada awal pertumbuhan, fosfat sangat dibutuhkan semua tanaman. Salah satu fungsinya adalah untuk mempercepat pertumbuhan bibit. Selain itu, merangsang pertumbuhan serta perkembangan akar.

6. Dolomit

Pupuk sawit baru tanam selanjutnya adalah dolomit. Pupuk yang satu ini berasal dari bahan mineral yang mengandung unsur hara berupa kalsium dan magnesium. Adapun rumus kimianya adalah CaMg.

Kedua unsur tersebut berbentuk bubuk. Banyak petani sawit yang telah menggunakan dolomit. Namun, Anda harus memperhatikan jarak saat memberi dolomit agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu.

Selain itu, perhatikan juga dosisnya agar dolomit bisa berfungsi optimal. Salah satu fungsinya adalah membantu memperbaiki pH tanah yang digunakan untuk menanam sawit.

Oleh karena itu, Anda harus memberikannya pada pemupukan tahap awal. Alasannya karena dolomit membuat tanaman lebih tinggi, memperbanyak daun, diameter batang menjadi besar dan proses penyerapan unsur hara semakin cepat.

Semua itu  bisa terjadi karena kehadiran dolomit sebagai pupuk sawit baru tanam mampu menggemburkan tanah di sekitar tanaman. Jika sirkulasi tanah baik maka penyerapan air dan nutrisi lebih cepat.

7. Pupuk yang Mengandung Unsur Boron

Pupuk tersebut sangat bagus untuk kelapa sawit. Biasanya tersedia dalam bentuk tepung. Selama ini banyak petani yang telah menggunakannya untuk mendukung perkembangan tanaman sawit.

Namun, tanaman tersebut hanya membutuhkan unsur boron dalam jumlah sedikit. Fungsinya yaitu penyusun gula, protein dan karbohidrat. Selain itu, berperan dalam perkembangan bagian ujung maupun anak daun.

Meskipun hanya dibutuhkan sedikit, namun jika tanaman sawit kekurangan unsur boron akan mempengaruhi bentuk daun. Biasanya muncul daun pancing, daun berbentuk seperti sirip ikan dan ukurannya kecil.

Beberapa jenis tersebut sangat efektif untuk membantu pertumbuhan tanaman sawit. Oleh karena itu, pastikan Anda tidak salah dalam memberikan dosis pupuk sawit baru tanam.