Begini Perawatan Padi Umur 50 Hari yang Benar

Begini Perawatan Padi Umur 50 Hari yang Benar
Begini Perawatan Padi Umur 50 Hari yang Benar

Melakukan perawatan padi umur 50 hari secara tepat dapat membantu Anda menghasilkan beras berkualitas terbaik. Sebagai kebutuhan pangan utama Indonesia, hasil panen berkualitas bukan hanya memberikan kepuasan, namun juga memberikan keuntungan uang.

Memberikan pupuk tentu dapat membantu menghasilkan panen berkualitas terbaik. Namun, tahukah Anda bahwa pemberian pupuk dan semua jenis perlakukan terhadap tanaman bisa berbeda sesuai usianya? Sama halnya seperti manusia, kebutuhan selalu beda.

Proses Pemupukan Sesuai Usia

Membahas perawatan padi umur 50 hari saja sepertinya kurang lengkap. Agar pemahaman Anda mendalam maka kami akan mengurutkan jenis perlakuan tepat berdasarkan urutan usia tanaman berikut ini:

1. Pemupukan pada 10-14 HST

Untuk padi yang sudah ditanam dengan jarak 10 sampai 14 hari, bisa menggunakan Fertiphos dengan takaran dosis 100 kg/ha. Bisa juga menggunakan NPK Padi 50 kg/ha atau menggunakan Saprodap yang dosisnya persis sama seperti NPK Padi.

Pemberian berbagai jenis pupuk tersebut berguna untuk merangsang pertumbuhan akar serta daun. Pertumbuhan keduanya akan maksimal ketika Anda melakukan perawatan padi umur 50 hari secara tepat pula nantinya.

2. Pemupukan pada 20-30 HST

Ketika usia tanaman memasuki hari ke-20 dan 30 hari maka Anda bisa menyemprotkan Neo Kristalon Hijau dengan dosis 2-3 gram/L. Anda bisa juga menggunakan NPK Padi dengan dosis 150 kg/ha. Untuk memaksimalkan anakan bisa gunakan KCL 50 kg/ha.

3. Pemupukan pada 40-60 HST

Terakhir, saat tanaman sudah memasuki usia 40, 50, dan 60 hari setelah tanam. Untuk yang satu ini harus memperhatikan cuaca. Jika sering hujan maka semprotkan MKP 5 gr/lt untuk mencegah terjadinya serangan hama terhadap tanaman.

Jika serangan jamur seperti halnya blast telah tampak jelas maka dosis dapat ditambahkan menjadi 10 gr/lt. Berbeda halnya untuk perawatan padi umur 50 hari saat cuaca sedang kering.

Penyemprotan MKP dengan dosis 5 gr/lt dapat dilakukan saat tanaman berusia 40 hari. Kemudian pada usia 50 dan 60 hari bisa menyemprotkan Neo Kristalon Merah dengan dosis 3 gr/lt. Tujuan penyemprotan ini untuk memaksimalkan bulir padi.

Ketika malai sudah mau keluar maka bisa menggunakan Poston 250 SC dengan ketentuan dosis 250 ml/ha. Tujuan pemberian Poston ini supaya keluarnya malai dapat seimbang.

Baca juga:  Menakjubkan! Inilah Manfaat Luar Biasa dari Bunga Edelweis untuk Kesehatan Anda

Baca juga: Cari Tahu Pupuk Bawang Merah yang Bagus

Pentingnya Kandungan N, F, dan K

Tanaman pangan ini dalam budidayanya membutuhkan tiga nutrisi penting, yakni nitrogen, fosfat, dan kalium. Ketiganya harus ada dan seimbang agar tumbuh kembangnya maksimal dan menghasilkan panen terbaik serta dapat dipasarkan dengan optimal.

Selain harus mengetahui perawatan padi umur 50 hari secara tepat, Anda juga harus mengetahui manfaat ketiga kandungan tersebut terhadap padi. Natrium berperan penting sebagai perangsang pertumbuhan vegetatif padi serta meningkatkan jumlah anakan.

Selain itu, peran penting natrium lainnya untuk membantu proses fotosintesis. Proses fotosintesis sendiri menghasilkan makanan yang dibutuhkan tanaman. Selesai dengan manfaat natrium, kini mari cari tahu peran penting fosfat untuk budidayanya.

Kandungan fosfat berguna sebagai alat memperkuat akar, memperkuat vigor anakan agar tidak mudah runtuh, serta memicu pembentukan bunga dan bulir malai. Sekarang mari cari tahu peran penting kalium terhadap tanaman pangan.

Ketika melakukan perawatan padi umur 50 hari secara tepat, dengan sendirinya Anda tahu seperti apa ketegaran tanaman. Jika bagus maka kandungan kaliumnya cukup. Dalam kondisi kering sekalipun jika tanamannya bertahan maka kandungan kalium memadai.

Terakhir, peran penting kalium adalah menghasilkan gabah berkualitas. Ciri-ciri tanaman kekurangan kalium biasa ditandai dengan daun mengering dan terkesan seperti terbakar pada sisi-sisi kanan dan kirinya.

Baca juga: Cari Tahu Manfaat Pupuk Urea untuk Padi

5 Tahap Generatif pada Padi

Memasuki usia 40 sampai 60 hari, biasanya petani memiliki istilah padi bunting untuk menandakan sebentar lagi siap panen. Fase ini disebut juga fase generatif di mana tahapannya terbagi menjadi lima, yakni:

1. Tahap Primordia

Tahap primordia merupakan tahap di mana tanaman membutuhkan asupan nutrisi memadai karena pada saat ini tenaga dibutuhkan sebanyak 3 kali lipat. Melakukan perawatan padi umur 50 hari kuncinya ada pada perawatan terbaik saat tanaman memasuki usia 40 hari.

2. Tahap Bunting

Masuk ke tahap bunting biasanya ada di hari ke-50 sampai ke-60 setelah tanam. Kecukupan air setinggi 5 hingga 7 cm harusnya dibiarkan selama 3 sampai 5 hari ke depan. Hal tersebut dilakukan jika budidaya pada musim kemarau.

Jika budidaya dilakukan saat musim hujan maka cukup biarkan air menggenang selama 1 sampai 2 hari saja. Kecukupan air sangat membantu dalam proses fotosintesis tanaman.

Baca juga:  Inilah Alasan Mengapa Tanaman Pakis Liar Dapat Menjadi Pilihan yang Menarik untuk Ditanam di Halaman Anda

3. Tahap Pembungaan dan Penyerbukan

Setelah fase bunting, selanjutnya setelah memasuki hari ke-60 sampai hari ke-70 maka akan dilakukan pembungaan dan penyerbukan pada tanaman. Pada fase ini perawatan padi umur 50 hari menentukan kualitas pertumbuhan pada hari ke-60 dan 70.

4. Tahap Pengisian Bulir

Masuk ke hari ke-70 dan 80, jika berhasil maka malai akan terkulai. Ini artinya batang sudah berat dan butir padi sudah mulai mengisi malai. Anda sudah bisa menurunkan genangan, namun jangan membiarkan tanah benar-benar kering.

Biasanya kondisi pada fase ini akan berlangsung selama 15 hari saja. Namun, Anda dapat memperhatikan tanaman untuk mengetahui kondisinya lebih lanjut.

5. Tahap Buah Masak

Terakhir, pada hari ke-80 sampai 90 hari biasanya padi telah siap panen. Kondisi tanah tidak perlu dijaga agar lembab. Air bisa dikeringkan sempurna agar nutrisi terserap seluruhnya ke bulir padi. Biasanya kondisi buah masak ditandai dengan daun menguning.

Penyakit Batang Rebah dan Pencegahannya

Salah satu alasan harus melakukan perawatan padi umur 50 hari secara serius karena akan ada beberapa ancaman jika Anda tidak melakukannya dengan tepat. Salah satunya ancaman rebah batang yang secara otomatis menandakan gagal panen.

Biasanya rebah batang ini terjadi karena beberapa sebab, seperti:

  1. Tanaman subur memang menjadi harapan para petani, namun ternyata jika terlalu subur atau gemuk juga bisa merusak dan merebahkan batang. Hal ini terjadi karena bulir terlalu berat sampai batang tidak mampu menopang.
  2. Pangkal tanaman membusuk akibat adanya serangan dari hama. Bisa juga disebabkan oleh penggenangan terlalu lama atau tidak ada pengaturan yang jelas.

Ketika menghadapi kondisi batang rebah, salah satu hal yang harus dilakukan adalah perawatan padi umur 50 hari secara tepat. Selain itu, Anda dapat melakukan berbagai penanganan berikut:

  1. Tanam bibit padi yang tahan terhadap genangan atau tidak tumbuh terlalu tinggi nantinya.
  2. Lakukan pemupukan secara berimbang dengan menyesuaikan kondisi tanah dan perhatikan unsur N supaya tidak berlebihan sebab dapat membuat tanaman terlalu gemuk.
  3. Atur perairan agar menggenang pada waktunya, lembab pada waktunya, dan kering penuh pada waktunya juga.
  4. Alangkah lebih baik menggunakan pupuk organik.

Selama negara kita masih menjadikan nasi sebagai bahan pangan utama, pekerjaan dan jasa para petani tidak akan pernah ada habisnya. Untuk itu, melakukan perawatan padi umur 50 hari secara tepat akan membantu menghasilkan panen terbaik.